Sultra.Sultratoday – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi SH, lantik Pengurus Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Propinsi Sultra masa bakti 2020-2025, pengukuhan ini dilaksanakan di Aula Bahteramas Rumah Jabatan Gubernur (Rujab), Selasa, (20/04).
Oleh gubernur mengungkapkan dalam sambutannya diacara pengukuhan tersebut , ia mengungkapkan beberapa kilas balik dinamika perhelatan Nasional yang bertema Keagamaan yang pernah di gelar di Sulawesi Tenggara.
Diantaranya even Nasional penyelengaraan Pespawari (Pesta Panduan Suara Gerejawi ) saat menjadi tuan rumah Nasional ke-10 pada Tahun 2012 yang lalu, prestasi ini mendapat respon dan penilaian yang positif dari berbagai pihak, prestasi ini sangat diapresiasi oleh kementrian keagamaan.
“ saya ingin sedikit melakukan kilas balik terkait kegiatan Pespawari, dimana pada Tahun 2012 propinsi Sultra dipercaya menjadi tuan rumah penyelengara Pespawari Nasinoal Ke-10 “, ungkap Gubernur, dalam sambutannya.
Lebih lanjut gubernur mengatakan, prestasi dibidang even keagamaan juga pernah dilahirkan di Bumi Anoa , sultra juga menjadi tuan rumah penyelenggara MTQ Nasional ke-21 pada Tahun 2006, kegiatan ini menjadi cikal bakal lahirnya kawasan Tugu Persatuan, dan kini menjadi Landmark Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam even Nasional keagamaan , setelah dua tahun menjadi tuan rumah MTQ tingkat Nasional, sultra kembali menjadi tuan rumah dalam even pelaksanaan Utsawa Dharma Gita Nasional X kegiatan itu berlangsung pada 27 juli – 1 Agustus 2008 penyelengaraan kegiatan Umat Hindu ini juga sukses, ungkap Ali Mazi Pula.
“ kesuksesan pelaksanaan kegiatan keagamaan bernuansa keagamaan itu, tidak hanya di ukur dari sisi penyelengaraan semata, namun lebih dari itu, kesuksesan itu menjadi penanda kehidupan antar umat beragama disultra, yang rukun, damai , dan harmonis, saling menghormati dan menghargai”, ungkap Gubernur pula.
olehnya, gubernur sangat mengapresiasi bahwa penyelengaraan Pespawari , juga memiliki andil dan kontribusi sebagai penyelenggara keagamaan di tingkat nasional sultra. Dalam keberagaman umat beragama interaksi sosial sangat penting untuk menjaga harmonisasi dan persaudaraan, hal itu digambarkan dengan adanya Rumah Ibadah yang terletak di pemukiman masyarakat setempat.
‘ Rumah Ibadah ini dapat berdiri berhadap- hadapan atau berdampingan, bahkan ada salah satu Mesjid di Kota Kendari yang salah satu bagiannya dari bangunannya menjadi bagian lain dari pembangunan gereja”, ungkap Ali Mazi pula.
Olehnya, perbedaan Agama dan keyakinan bukanlah penghalang bagi terlaksananya kehidupan sosial Masyarakat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai- nilai toleransi, nilai kebersamaan dan persaudaraan sebagai sesama masyarakat sultra dan bangsa Indonesia.
Ali Mazi berharap LPPD Sultra tidak hanya fokus dalam pelaksanaan lomba dan meraih prestasi juara, namun dibutuhkan peran dalam memberi kontribusi positif lainnya, utamanya dalam mengajak dan memotivasi umat untuk senantiasa taat dan patuh menjalankan perintah Agama, serta dapat berperan aktif dalam menjaga dan memelihara, dan memperkuat kerukunan internal umat beragama, juga kerukunan antar umat beragama, serta kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah setempat.
“ kemitraan pemerintah dengan seluruh umat beragama sejatinya mutlak dibutuhkan dalam rangka mendukung penyelengaraan pembangunan secara sinergis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Sementara pembangunan bidang keagamaan merupakan bagian penting dari proses pembangunan itu sendiri,” tegas gubernur pula.
Olehnya pemprov Sultra menjadikan pembangunan bidang keagamaan sebagai salah satu Program Prioritas melalui program sultra Berbudaya dan Berima, diharapkan Program “ Sultra Beriman”dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan demi mewujudkan Sultra yang “ Aman, Maju, Sejahtera Dan Bermartabat, “ harap Gubernur pula.
