SultraToday.co.id.Sultra.Konut – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Utara (Konut) dan Tim terpadu bersama unsur dan Pimpinan Polresta Konut dan Kodim 1430/Konut, menggelar rapat bersama pemilik sarana konvensional pengangkut kendaraan Roda dua dan roda empat atau ( Pincara), yang digunakan untuk menyebrangi jalur trans Sulawesi yang tergenang air.
Diikutib kanal YouTube indosultra official rapat , tersebut dilaksanakan pada minggu 23 maret 2025. Wakil Bupati Konawe Utara mewakili Bupati Abu Haera menjelaskan, rapat mediasi ini digelar untuk memastikan penetapan harga bersama warga pemilik anggkutan pincara, situasi ini menjadi perhatian serius, hal ini juga dilakukan agar tidak memberatkan warga setempat.
Dalam rapat resmi bersama pemilik pincara , Pemerintah setempat menegaskan batas tarif harga angkutan pincara kendaraan Roda empat ditetapkan dikisaran RP. 300 Ribu Rupiah dan motor RP. 50 ribu untuk sekali angkut.
” Melalui rapat resmi kita sudah menetapkan, Sebelumnya itu masyarakat mengolah itu lima ratus sampai enam ratus, jadi kita liat banjirnya masih meningkat, sehingga kita ambil tengahnya saja, motor dari harga 100 ribu kita tetapkan jadi 50 ribu saja, dan roda empat dari 6 ratus ribu menjadi 300 ribu saja, ” Ujar Abu Haera di Kutub official youtube Indosultra, Minggu, (23/3/2025).
Dalam rapat tersebut, Kapolres Konut AKBP Rico Fernanda, S.H., S.I.K., M.H, juga menjelaskan apapun dalam keputusan rapat bersama tersebut, harus dijalankan dan dipatuhi, hal ini telah menjadi kebijakan pemerintah setempat atas keluhan masyarakat atas tingginya harga tarif pincara.
Kapolres juga menghimbau hasil kebijakan rapat tersebut harus dipatuhi, tim polresta konut akan terus mengawasi kebijakan tarif harga ini, dan akan dilakukan proses hukum jika ada oknum yang menaikan tarif harga pincara.
” Untuk mendukung pemerintah daerah yang telah menetapkan Tarif sebesar 300 ribu untuk mobil, dan untuk motor sebesar 50 ribu, jadi kita sampaikan juga kepada pemilik pincara, jangan ada pemaksaan, dan jangan ada pemerasan pemerasan terhadap pengguna jalan, karena ini merupakan jalur umum, karena ini merupakan kebetulan ada air yang meluap, ada musibah, jadi jika ada pengguna yang merasakan dirugikan, lapor ke kami, kami akan proses dan, kami akan tindak, ” Ujar Kapolres Konut dikutin Channel youtube Indosultra.Minggu, (23/03/2025).
Sebelumnya, banjir di jalur trans Sulawesi penghubung Sultra – Sulteng di Desa Sambadete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konaweu Utara, tergenang akibat luapan air dari hulu sungai sehingga ketinggian air mencapai satu meter, hal ini mengakibatkan kemacetan panjang hingga Lima Kilometer, ratusan kendaraan mengantri agar bisa menyebrang, luaoan ini telah terjadi sejak sepekan, meski sempat surut, luapan kembali mengalami ketinggian air sejak Jumat 21 maret 2025.
Akibat dampak banjir tersebut, tarif yang dikenakan pemilik pincara pada jumat 21 maret 2025, berkisar ratusan ribu rupiah, untuk kendaraan roda Dua seharga Rp. 100 dan untuk mini Bus roda empat seharga 500 hingga 600 ratus ribu, sementara untuk mobil tipe Ranger bertarif 800 Ratus Ribu Rupiah.
