Gubernur Sultra Harap Warisan Budaya Terus Di Jaga

Sultra.Sultratoday –  Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra)  Ali Mazi mengatakan bahwa saat ini peran kebudayaan telah menjadi bagian  salah satu pilar utama dalam strategi pembangunan Nasional , diera globalisasi saat ini keberagaman budaya merupakan salah satu kekayaan besar yang kita miliki  dan tidak semua negara mempunyai warisan ini, untuk itu ia berharap agar terus menjaga  nilai kebudayaan .

Hal tersebut di sampaikan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Sultra  Asrun Lio saat menyampaikan sambutannya mewakili Gubernur Sultra pada kegiatan Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Dewan Kebudayaan Kota Kendari  Masa Bakti 2021-2026, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Claro, Rabu, (31/03).

“ saya perlu mengingatkan, bahwa strategi pembangunan nasional saat ini telah menempatkan budaya , atau kebudayaan sebagai salah satu pilar utama yang mampu menopang segala upaya kita dalam membangun bangsa, sebab keberagaman budaya di seluruh wilayah nusantara termasuk propinsi sultra merupakan aset dan kekayaan besar yang kita miliki, dan tidak semua negara mempunyai ciri khas budaya yang beragam seperti bangsa kita”, ungkap Asrun Lio mewakili gubernur sultra.

Lebih lanjut gubernur  mengatakan  bahwa  kebudayaan merupakan salahsatu  jati diri dan identitas bangsa yang  harus dipertahankan, sejalan dengan program tersebut saat ini pemerintah sultra tengah fokus menjadikan budaya sebagai salah satu program prioritas dalam pembangunan sultra berbudaya , untuk mewujudkan masyarakat yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat.

“ Sultra berbudaya merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai – nilai budaya dan kearifan lokal, melestarikan adat dan istiadat setiap kelompok masyarakat, serta melindungi dan menyelamatkan warisan budaya daerah, sebagai akar bangsa, yang ingin saya tekankan yaitu budaya, atau kebudayaan adalah hal yang mutlak harus kita jaga dan majukan ditengah- tengah peradapan dunia yang semakin moderen”, ungkap asrun lio pula.

Senada dengan hal tersebut gubernur juga mengatakan saat ini pemajuan budaya dalam kearifan lokal tengah memiliki tantangan tersendiri  seiring dengan kemajuan teknologi pada  era globalisasi, olehnya pemerintah setempat telah menetapkan kongres kebudayaan nasional sebagai wadah dan regulasi untuk tetap menjaga budaya indonesia agar tidak tergerus oleh zaman, hal ini sesuai dengan undang undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan budaya.

“ untuk memaksimalkan proses pembangunan daerah kita, tentu dibutuhkan sebuah ide dan gebrakan yang bermanfaat, yang bisa menjadikan sebuah ajang untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi  antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta civil society yang didalamnya adalah, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, akademisi dan praktisi budaya serta seniman, maupun budayawan”, ungkap Kadis Dikbud pula. (RN).

 

Optimized by Optimole