Sultra.ST – Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Tenggara (Kadispora Sultra) Yusmin mengatakan bahwa asrama atlet dayung Sultra saat ini infrastrukturnya sangat memprihatinkan. Kondisi ini digambarkan saat melaksanakan kunjungan pertamanya usai dilantik menjadi kadis pora beberapa hari lalu.
“Maksud kunjungan saya kesini adalah untuk memastikan fasilitas asrama dayung apakah layak atau tidak karena kita menghadapi PON Papua 2021,” ujar Yusmin , Kamis (11/02).
ketidaklayakan ini menurutnya harus segera diperbaiki, hal itu juga dilakukan mengingat Cabang Olahraga ( Cabor ) Dayung sultra telah memberikan sumbangsi medali emas utamanya bagi pemerintah sultra.
“Kan ini Cabor kebanggan kita, selalu menyumbangkan emas. Tapi ketika kita melihat langsung asramanya, ini sangat tidak layak untuk mengakomodir para atlet, ini tempat kumuh. Tentu kita sangat prihatin,” urainya.
Ia menambahkan Perbaikan ini sangat layak untuk diapresiasi , sepatutnya Atlet cabor dayung diberikan hak dan kesejahteraan, iapun tidak mau jika nantinya kondisi ini dapat mempengaruhi semangat atlet untuk pindah ke Cabor ke daerah lain, nantinya.
“Bagaimana mungkin kita selalu berharap para atlet untuk menyumbang medali emas, jangankan untuk keluarganya untuk pribadi para atlet saja sudah susah. Kita bisa lihat tadi bantalnya tidak ada, yang jelasnya tempat ini masuk kategori tempat kumuh,” urai yusmin pula.
Melihat situasi ini Dispora Sultra akan mengambil langkah untuk melakukan pembenahan terhadap gedung asrama atlet dayung dengan mengkosolidasikan dana CSR dari perusahaan tambang di Sultra.
“Saya kebetulan pernah menjabat di minerba, tentu saya tahu betul bahwa banyak pengusaha di Sultra yang ingin berkontribusi terhadap perkembangan olahraga kita. Tentu nantinya supaya tidak di anggap pungli, kita ambil CSR nya dan kita akan konsultasikan ke Inspektorat Sultra,” tuturnya
Sementara itu, Pelatih Atlet Dayung Sultra, Jumardin mengatakan, gedung asrama atlet dayung sejak di bangun tahun 1991 sampai sekarang, belum pernah mendapatkan pembenahan dari Pemprov Sultra.
“Gedung ini di bangun sejak 1991, sampai sekarang juga belum pernah di benahi oleh Pemerintah,” ujarnya
Lanjutnya, Ia sangat berterima kasih kepada Kadispora Sultra telah datang untuk melihat langsung kondisi gedung asrama atlet dayung Sultra. Ia mengatakan, selain gedung asrama, pemerintah daerah juga harus memperhatikan kesetahteraan para atlet.
“Keluhan atlet selama ini kan, soal peralatan temapat pelatihan serta kebutuhan gizi juga harus terpenuhi saat in,” jelasnya
Lebih lanjutnya, para atlet juga memiliki masalah ketersiadaan air yang kurang. Dimana selama ini, kata Jumardin, fasilitas air yang di gunakan berasal dari gunung yang mengalirnya hanya pada sore hari.
“Jadi kalau atlet mau mandi nanti tengah malam karena air itu mengalirnya nanti sore hari.” pungkasnya.
Diketahui dalam kunjungan ini turut hadir Sekretaris umum ( Sekum ) KONI Sultra, serta Kadis Kominfo Ridwan Badallah.