Sultra.sultratoday. – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mentargetkan pendapatan asli daerahnya bisa mencapai Rp. 4,1 Triliun di Tahun 2021 mendatang, hal itu diungkapnya saat menyampaikan pandangannya dalam rapat paripurna di gedung DPRD Sultra, senin (15/12).
Dengan tema Pembangunan Sultra 2021, kebijakan ini masuk dalam skala prioritas dan plafon anggaran 2021, target tersebut direncanakan, utamanya melalui peningkatan infrastruktur dasar dan kewilayahan, serta meningkatkan sumber daya manusia.
” dalam Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2021, pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 4,1 triliun, yang diharapkan bersumber dari pendapatan asli daerah sebesar Rp 1,1 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp 2,9 triliun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 41,2 miliar “, ungkap gubernur dihadapan sidang paripurna.
Pada rapat sidang, Ali Mazi juga mengungkapkan peningkatan ini dilakukan guna mendukung kegiatan industri, pertanian, dan pertumbuhan pariwisata, serta guna mendukung pertumbuhan investasi yang berkualitas, dimana target ini juga mengacu pada permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah, dan arah kebijakan pembangunan nasional pada tahun 2021, nanti.
” tema tersebut menjadi arah pembangunan daerah yang dijabarkan ke dalam program dan kegiatan prioritas yang tertuang dalam rencana kerja pemerintah daerah tahun 2021,” ungkap Ali Mazi dalam pandangan umumnya di hadapan sidang paripurna.
Selain itu, peningkatan daya saing perekonomian daerah melalui peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan, serta tata kelola pemerintahan yang baik, dan juga, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui peningkatan infrastruktur dasar dan wilayah untuk mendukung konektivitas.
Berdasarkan target penerimaan daerah, Ali Mazi mengungkapkan, anggaran belanja pada tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp 4,8 triliun. Dari dana tersebut, akan digunakan untuk belanja operasi sebesar Rp 2,8 triliun, belanja modal sebesar Rp 1,4 triliun, dan belanja transfer sebesar Rp 567,3 miliar, serta belanja tidak terduga sebesar Rp 30 miliar.
Dimana, Ketiga, kebijakan pembiayaan daerah, tersebut , meliputi penerimaan pembiayaan sebesar Rp 801,8 miliar, yang diarahkan untuk menampung sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran 2020 sebesar Rp 57,2 miliar dan penerimaan dari pinjaman daerah sebesar Rp 744,7 miliar.
” guna mewujudkan serta merealisasikan empat prioritas pembangunan tersebut, maka ada tiga kebijakan umum pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang akan ditempuh “, ujarnya pula.
Diantaranya melalui kebijakan pendapatan daerah, dimana Kebijakan tersebut diarahkan untuk peningkatan kemampuan keuangan daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah, diantaranya , intensifikasi pajak dan retribusi daerah sesuai dengan kewenangan, ujar Ali Mazi pula.
” Peningkatan investasi masyarakat juga didorong, serta tetap menjaga stabilitas ekonomi daerah dan peningkatan daya saing, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan maupun penerimaan dari lain-lain pendapatan daerah yang sah”, pungkas gubernur pula.
Ia juga menambahkan, optimalisasi kebijakan belanja daerah, harus menyasar pada pertumbuhan ekonomi utamanya yang terdampak Pandemi covid -19.
Dalam wacana pembangunan itu sebelumnya ia menjabarkan, saat ini pemda sultra telah mengentaskan empat prioritasnya di tahun 2020, diantaranya, peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pemerataan akses terhadap pelayanan dasar.
” pokok kebijakan belanja daerah diarahkan untuk mendanai program dan kegiatan prioritas pada urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib bukan pelayanan dasar, urusan pilihan, dan penunjang urusan pemerintahan”, terangnya. (RN).