MUNA – Dinas Pariwisata Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan DisPar Pemkab Muna, menggelar Sosialisasi gerakan sadar wisata dengan melaksanakan bersih – bersih diseputaran salah satu objek wisata Religi bersejarah, yang terletak di Kecamatan Loghia Kabupaten Muna.
Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat setempat dapat terus menjaga objek wisata diwilayahnya, selain memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, tentunya agar terlihat lebih bersih, nyaman dan rapi. Diharapkan objek wisata ini juga dapat memberikan sumbangsi pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah setempat nantinya.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Sapta Pesona Gerakan Sadar Wisata Ali Udin mengatakan, kegiatan Sapta pesona sadar wisata bagi masyarakat, juga merupakan salah satu bagian dari unsur terpenting dalam pentahelix untuk mewujudkan destinasi objek wisata agar layak jual, khususnya bagi wisatawan mancanegara, nantinya.
“Juga sebagai momen penyadaran bagi masyarakat sekitar obyek wisata, agar dapat menjaga dan melestarikan obyek wisata serta warisan nenek moyang terdahulu. apalagi di Kecamatan Loghia ini, terdapat Wisata Religi dan wisata sejarah yang yang harus dijaga dan dikembangkan. Nantinya dengan semangat kerjasama serta publikasi, Obyek wisata ini dapat dikembangkan potensi sebagai penambah anggaran daerah (PAD) baru”, Ujar Ali Udin pula.(5/12).
Olehnya, Aliudin berharap melalui kegiatan gerakan sadar wisata ini, kedepan masyarakat setempat dapat terus menjaga dan melestarikan objek wisata khususnya yang berada diwilayah Kabupaten Muna.
“Mudah-mudahan semua potensi Pariwisata yang ada di Kabupaten Muna, dapat berkembang serta dilestarikan dan terjual baik pada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Apalagi kedepannya dari BPJB Makassar sedang melakukan penelitian serta pembuatan master plant dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Muna,” ujar Aliudin,pula.
Dalam wacana ini, Asisten III PemKab Muna Ali Basa, juga menambahkan, saat ini pemerintah setempat juga tengah mengembangkan beberapa destinasi objek wisata lainya. Khususnya objek bersejarah yang terletak di kecamatan Loghia, dimana kawasan ini merupakan warisan leluhur dan merupakan napak tilas sejarah perkembangan penyebaran agama Islam dikabupaten Muna, ujarnya pula.
” kawasan Loghia ini merupakan warisan leluhur yang tidak bisa dilupakan dan harus dikembangkan tumbuhkan. Apalagi Masjid Loghia ini merupakan peninggalan Syeh Saidi Raba yang terbangun kira-kira sejak 1437 M dan merupakan titik awal penyebaran Islam di Kabupaten Muna “.
Sementara itu, ditambahkan Kepala DisPar Sultra Laode Saifuddin mengatakan, tidak luput terselenggaranya kegiatan sadar wisata ini, juga merupakan salah satu wujud dukungan penuh yang dilakukan oleh pemerintah desa dan Pemkab Muna, gerakan sadar wisata ini juga telah dilaksanakan dibeberapa objek wisata lainnya.
“Beberapa waktu yang lalu Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Kementerian Pariwisata telah melakukan aksi bersih, indah, Sehat dan aman (Bisa). Akan tetapi lebih ditonjolkan pada pengembangan wisata yaitu rasa aman untuk mendatangkan para wisatawan di Sulawesi Tenggara,”jelasnya.
Sambungnya, beberapa waktu yang lalu juga, DPRD Kabupaten Muna telah berkunjung ke Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam pertemuan tersebut, rombongan anggota DPRD Kabupaten Muna berharap agar obyek wisata yang ada di Kabupaten Muna harus ada satu icon pengembangan wisata di Kabupaten Muna.
“Kemudian beberapa bulan yang lalu, kami berkunjung ke Kementerian Pariwisata dalam rangka membahas Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan Wisata yang ada di Sulawesi Tenggara. Alhamdulillah, kami mendapatkan dana sebesar Rp. 5 Miliyar untuk pembangunan Fisik dan yang non fisik sebesar Rp. 800 juta,”bebernya.
Olehnya, Saifudin berharap dengan adanya pengembangan destinasi pariwisata ini, pihaknya berharap agar Pemkab Muna dapat bekerjasama utamanya dalam pengembangan infrastruktur pariwisata , tentunya.
Saifudin juga mengatakan, bahwa untuk mendukung pengembangan pariwisata didaerah, ada tiga hal yang harus dilakukan, diantaranya tata cara mendesain konsep pengembangannya atau atraksinya, aksesbilitasnya, dan terpenting adalah keamanannya.
” apalagi obyek wisata yang ada di Kabupaten Muna, Kecamatan Loghia ini mencakup keseluruhan yakni obyek wisata Religi, obyek wisata Budaya, Wisata Bahari serta Ekonomi Kreatif (Kain Tenun). Insya Allah setelah aksi Sapta pesona ini tahun 2021, akan ada pelatihan untuk pemandu wisata dalam rangka upaya pengembangan pariwisata harus ada promosi,”pungkasnya.
Ditempat yang berbeda Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Muna Amiruddin
mengatakan, karena memang potensi Kabupaten Muna, khususnya di Kecamatan Loghia dari tiga komponen Pariwisata yakni Wisata Religi, Wisata Bahari, Wisata sejarah dan budaya serta Ekonomi Kreatif (Ekraf).
“Saat ini BPJB Makassar sedang melakukan riset dan pembuatan master plant pengembangan kawasan situs cagar budaya. Dimana dalam master plant tersebut, luas kawasan cagar yang ada di Kecamatan Loghia sebanyak kurang lebih 70 Km/persegi termasuk masjid pertama yakni Masjid Quba. Kita berharap, master plant ini yang akan membantu kita dalam rangka pengembangan potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten Muna, khususnya Kecamatan Loghia,” Ulasnya.
Dalam master Plan tersebut kata Amiruddin, terdapat potensi wisata yakni sebagian Kecamatan Loghia, Kecamatan Kontunaga, Kecamatan Tongkuno masuk dalam pengembangan potensi Pariwisata.
Menurutnya Pengembangan Pariwisata ini sebenarnya bukan hanya tanggung jawab Dinas Pariwisata semata, namun ketika berbicara tentang destinasi dan budaya harus melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Oleh sebab itu, Dispar juga akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta masyarakat dalam rangka pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Muna. Kalau kolaborasi ini berjalan bagus, saya kira kita bisa mengembangkan pariwisata yang ada di Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Muna,” tutupnya.
Sementara itu, kepala camat Loghia Hajar sosi, juga menambahkan, saat ini ada beberapa objek wisata yang bisa dikembangkan dikecamatan Loghia, khususnya wisata religi dan budaya , dimana menurutnya objek ini, dapat menjadi salah satu destinasi langka Napak tilas sejarah peradaban Islam, yang berada dipropinsi Sultra.
“Sehingga semua pihak harus berpartisipasi dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Muna, khususnya di Kecamatan Loghia. Untuk itu saya berharap Pemerintah Kabupaten Muna dan seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Loghia agar bisa berkolaborasi dan bekerjasama sama dalam pengembangan Pariwisata yang ada didaerah. Agar obyek wisata ini nantinya, dapat terjaga, terekspos dan dikenal baik wisatawan Lokal maupun wisatawan mancanegara,”tutupnya.
Diketahui, dalam kegiatan ini DisPar Sultra juga memberikan beberapa bantuan lainnya, diantaranya, puluhan unit alat Sapu, beberapa tempat sampah, beberapa Gerobak dorong, yang diserahkan langsung oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Pemerintah Kecamatan Loghia, serta kepada Kelompak Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna.(RN).