Kendari, Sultratoday.co.id- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) menghadiri pengukuhan Dewan Pengurusan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT), Rabu (26/8/2020). di Hotel Azizah Syariah Kota Kendari, Sultra.
Turut hadir Wakil Gubernur H. Lukman Abunawas, tampak pula Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal Andi Sumangeruka beserta jajaran pejabat militer lainnya yang ada di Sultra. Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh, unsur Forkopimda, dan pimpinan lembaga pemerintahan lain.
Melalui rilis Diskominfo Pemerintah Provinsi Sultra, dalam sambutannya, Gubernur Sultra H. Ali Mazi mengungkapkan, perlunya menginternalisasi falsafah hidup adat Tolaki dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai adat Tolaki yang berpusat pada “Kalo Sara” harus dipandang sebagai simbol yang sangat sakral dan harus dihormati oleh siapapun.
“Kalau telah merangkai semua nilai, baik yang normatif maupun yang implementatif. Inilah yang membuat hukum adat Tolaki mudah di terima dan diakui sebagai bagian dari hukum dalam masyarakat,” ucap Ali Mazi saat membacakan sambutannya.
Meskipun demikian, kata orang nomor satu di sultra itu, eksistensi nilai-nilai yang terkandung dalam kalo sara sedang menghadapi tantangan berat. Perkembangan zaman telah menyeret masyarakat turut latah dengan budaya baru dan cenderung meninggalkan budaya leluhur.
Oleh karena itu, kata gubernur, untaian kalimat filosofis yang menjadi falsafah hidup masyarakat Tolaki, “Inae konasara ieto pinesara, inae lia sara ieto pinekasara” (siapa saja yang mentaati atau menjunjung tinggi hukum adat akan dimuliakan, dan siapa saja yang melanggar hukum adat akan diberi sanksi) harus sejak dini ditanamkan.
“Jika melihat maknanya maka sudah sangat jelas untaian kata tersebut sangat mulia, karena mengandung pesan moral yang begitu dalam dan sarat nilai-nilai kebaikan,” ungkapnya.
Agar nilai-nilainya tetap terawat sebagai falsafah hidup, maka perlu terus dipupuk dan diinternalisasikan dalam seluruh aspek kehidupan, dan akan lebih baik jika menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, tidak hanya pendididkan formal, tetapi juga non formal dan informal,” tegas gubernur.
Pengukuhan DPP LAT Sultra juga punya tema khusus, yakni “Optimalisasi Peran Lembaga Adat Tolaki sebagai Mitra Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Daerah Dalam Bingkai NKRI”. Atas tema ini, gubernur juga menyampaikan apresiasinya.
Menurutnya, tema itu menggambarkan semangat dan optimisme organisasi yang sejalan dengan semangat pembangunan daerah, serta relevan dengan salah satu program prioritas pemerintah Provinsi Sultra Periode 2018-2023 yakni, Sultra Berbudaya dan Beriman.
Gubernur juga mengapresiasi masuknya tokoh-tokoh muda dalam kepengurusan DPP LAT Sultra yang baru. Menurutnya, ini penting dalam rangka kaderisasi dan regenerasi untuk suksesi kepemimpinan organisasi ke depan.
“Keberadaan tokoh-tokoh senior diletakkan sebagai figur pemersatu dan penasehat, sekaligus merupakan wujud penghormatan kepada mereka yang dituakan,” ujarnya
Gubernur juga secara khusus memberikan apresiasinya kepada Ketua DPP LAT Sultra Masyhur Masie Abunawas.
Mantan Walikota Kendari ini dianggap telah menjadikan LAT sebagai wadah yang memiliki legalitas dan sangat tepat dalam menjaga kemurnian adat Tolaki yang telah diwariskan leluhur secara turun temurun.
Penulis: Ilfa