Jakarta.SultraToday—Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada Juni 2020, Kota Kendari mencatat laju Inflasi bulanan (month to month/M to M) tertinggi secara Nasional, yakni mencapai 1,33% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,80.
Laju inflasi Kota Kendari pada Juni 2020 secara M to M ini,lebih tinggi dari laju inflasi secara nasional yang sebesar 0,18%.Kendati demikian, Berdasarkan catatan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), laju inflasi tahunan (y on y) di Kota Kendari justru mengalami deflasi sebesar 0,30 dibandingkan dengan Juni 2019.
Sedangkan untuk inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2020), Kota Kendari tercatat,terjadi inflasi sebesar 0,91%.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, dari 90 kota IHK yang disurvei, sebanyak 76 kota mengalami inflasi,dan 14 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi terendah terjadi di Makassar mencapai 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,51. Sedangkan untuk deflasi, tertinggi tercatat di Ternate sebesar 0,34 persen dengan IHK sebesar 105,43 dan terendah terjadi di Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,38.
Berdasarkan penilaian BPS, menurut Suhariyanto, pola inflasi yang terbentuk saat ini mengalami perbedaan di bandingkan dengan Tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dianggapnya, merupakan situasi yang tidak biasa karena adanya dampak pandemi corona virus desease (Covid 19).
Tahun-tahun sebelumnya, inflasi bulanan biasanya akan terjadi puncak inflasi pada saat Ramadhan dan Lebaran Idhul Fitri.Tetapi kali ini, inflasi pada Ramadhan dan Idhul Fitri hanya sebesar 0,08% dan 0,07%. Inflasi lebih tinggi justru terjadi satu bulan pascalebaran, yakni Juni 2020 yang sebesar 0,18%.
BPS Sulawesi Tenggara juga mencatat, selain di Kota Kendari, di Kota Baubau secara M to M, justru terjadi Deflasi sebesar 0,06%.
Berdasarkan Tahun kalender (Januari-Juni 2020), Kota Baubau juga mengalami Deflasi sebesar 0,33%. Namun, secara y on y, Kota Baubau tercatat mengalami inflasi sebesar 0,40%.Komponen Bahan Makanan Memberikan Kontribusi Tertinggi.
Dari data yang disampaikan Kepala BPS Provinsi Sultra Edy , berdasarkan inflasi umum yang terbentuk menurut Kelompok Pengeluaran, kontribusi inflasi bulanan tertinggi di Sultra berasal dari Kelompok Komponen ,Bahan Makanan sebesar 3,70%.
Disusul kelompok Transportasi sebesar 3,39%, dan kemudian kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 2,67%, serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,31%.
Andil persentase Kelompok Pengeluaran terhadap inflasi bulan Juni 2020 berdasarkan tahun dasar 2018, yang terbesar berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,84%. Sedangkan Kelompok Transportasi dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya,masing-masing berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,49% dan 0,02%.(DA)