Sultratoday.co.id.Sultra.MUNA– Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Muna , Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) , berpartisipasi memberikan edukasi tentang literasi keuangan dan Inklusi keuangan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Inklusi Aisyiyah, kamis ( 27/2/2025)
Sebagai keynot speaker dalam kegiatan pelatihan diinisiasi oleh organisasi perempuan Aisyiyah memiliki program kemitraan Australia – indonesia dan telah bekerjasama dengan Pemkab Kabupaten Muna Barat.
Sebagai organisasi perempuan program ini berfokus untuk meningkatkan derajat ekonomi perempuan, khususnya nya bagi kelompok perempuan dan kelompok rentan.
Kepala Cabang BSI KCP Muna Moh.Wahyudi Mengungkapkan, dalam narasumber utama dalam materi khusus ” Cerdas Berutang” mengharapkan agar pelaku UMKM di Muna Barat yang mengikuti pelatihan bisa teredukasi dalam mengelola usahanya, khususnya bagi kelompok perempuan dan kelompok rentan.
” Kami sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan Inklusi keuangan Aisyiyah, tema materi ” cerdas Berutang”, semoga literasi yang kami paparkan dapat menjadi edukasi , khususunya bagi pelaku UMKM di Kabupaten Muna Barat,” Ujar Moh. Wahyudi usai melaksanakan acara, Jumat,(28/2/2025).
Wahyudi menambahkan, dalam manajemen usaha, peserta harus memiliki Good Mindset terlebih dahulu , Enam point yang harus dimiliki yakni , memiliki visi dan misi, dapat bekerjasama dengan tim, berani mengambil resiko, serta mengoptimalkan penjualan, dan selalu ingin menjadi lebih baik, serta mencintai bisnis dan terus belajar.
” Selain itu peserta juga harus dapat mengatur management Keuangan, literasinya yakni melakukan studi kelayakan terhadap bisnis, juga menentukan harga pokok produksi, dan pastinya harus memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, serta melakukan pencatatan transaksi keuangan secara rutin, dan membuat laporan keuangan sederhana,” pungkas wahyudi pula.
Adapun dalam program Aisyiyah, pelatihan ini berfokus khusus dihadiri oleh pelaku UMKM di Muna Barat , materi ini berfokus khusus literasi keuangan keluarga, hal ini menjadi penting untuk mencapai keuangan yang inklusif.
Berdasarkan hasil riset OJK Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 , indeks literasi keuangan masyarakat indonesia mencapai 49,68 persen , dalam survei ini menggambarkan bahwa indeks Literasi keuangan laki – laki lebih rendah dibanding dengan perempuan , akan tetapi indeks lnklusi keuangan Laki – laki lebih tinggi dari perempuan.
Indeks Literasi Keuangan laki – laki sebesar 49,05 persen dari indeks Inklusi keuangan sebesar 86,28 persen , sementara Indeks literasi keuangan perempuan sebesar 50,33 persen dari indeks Inklusi keuangan sebesar 83,88 persen. Idealnya tingginya Indeks literasi keuangan selaras dengan Inklusi keuangan yang makin tinggi.
Oleh Aisyiyah, menggambarkan situasi tersebut disebabkan oleh minimnya fasilitas dan akses keuangan pada perempuan , seperti kepemilikan rekening bank dan kepemilikan aset oleh perempuan lebih rendah dibanding laki – laki.
” Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang memiliki fokus terhadap peningkatan derajat ekonomi perempuan , merasa penting untuk melakukan edukasi literasi keuangan dan Inklusi keuangan bagi kelompok rentan, melalui program literasi keuangan ini dapat berkontribusi bagi pelaku UMKM dikabupaten Muna Barat, terang dalam rilis .