Jelang Nataru, Cegah Cluster Baru, Dispar Sultra Adakan Pembatasan Kunjungan Wisatawan

Kepala Bidang Destinasi Dinas Parawisata Propvinsi Sultra La Ode Aliudin

Kendari.ST – Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2021, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan pembatasan diwilayah destinasi wisata di Sulawesi Tenggara, dalam rangka membatasi ledakan kunjungan wisatawan yang akan memicu terjadinya Cluster baru dimasa transisi Pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Kadis Pariwisataa Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Syarifuddin melalui Kepala Bidang Destinasi dan Pengembangan Wisata, La Ode Ali Udin saat ditemui diruang kerjanya kemarin,(21/12).

“Kita hanya membatasi dan tidak di tutup secara total, paling tidak kita membatasi kunjungan ke objek wisata. Artinya jangan terlalu banyak berkerumunan wisatawan yang bergerombol, sehingga tidak menimbulkan Cluster Baru pada masa transisi New Normal,”tandasnya.

Kata Ali Udin, itulah sebabnya pada sisis lain pihaknya tidak bisa menutup secara total tempat wisata di Sulawesi Tenggara. Dikarenakan, setiap masyarakat yang berpergian ke tempat objek wisata dengan motivasi yang berbeda beda dan takutnya tidak bisa diantisipasi. Meskipun demikian, pihaknya tetap melakukan penekanan akan protokol kesehatan secara ketat tegas dan terukur khusunya ditempat wisata.

“Setiap ditempat destinasi wisata kami telah menghimbau kepada pengelola agar selalu memberlakukan dan menyiapkan bahan protokol kesehatan misalnya dengan menyiapkan tempat mencuci tangan, mengunakan masker dan menjaga jarak. Di setiap objek wisata juga, kami telah menyiapkan fasilitas dengan menerapkan protokol kesehatan contohnya dengan pengukur suhu badan dan lainnya,”terangnya.

Sambungnya, karena persoalan sosialisasi dan penjelasan mengenai Covid-19 ini, bukan hanya sebatas Dinas Pariwisata saja. Akan tetapi melainkankan tanggung jawab semua pihak, paling tidak semua lini kehidupan dapat meminimalisir dalam pencegahan Covid-19. Sebab saat ini dampak Covid-19 bukan hanya di sektor pariwisata melainkan hampir disemua usaha merasakan dampak ini. Apalagi, hadirnya sektor wisata dapat menjadi alternatif sebab sedikit banyaknya perputaran ekonomi.

“Sebenarnya, untuk di tempat objek wisata, kami sudah persiapkan dan mengantisipasi membludaknya kunjungan dari masyarakat dengan adanya pembatasan.Pembatasan ini juga, juga sudah di tindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Sultra dan pembatasan ini akan dilakukan sampai berakhirnya masa Pandemi Covid-19. Serta tidak henti-hentinya kami dari pihak Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara ataupun Kabupaten/ Kota pada liburan Natal dan Tahun Baru ini agar selalu bersungguh-sungguh mengantisipasi membludaknya masyarakat guna pencegahan penyebaran Virus Covid-19,”pungkasnya. (AR).

Optimized by Optimole