Sultratoday.co.id.Sultra.Konut – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Utara (Konut) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 70 guru penggerak yang terdiri dari pengajar jenjang tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), bertempat di Aula Hotel Ataya By Amazing Kota Kendari, kegiatan ini dilaksanakan selama Tiga Hari Kamis 21-24 september 2023,Kendari, Kamis, (21/09).
Plt.Kepala Dinas Dikbud Konut Asmadin S.pd.MM dalam sambutannya mengungkapkan implementasi pelajaran pada kurikulum merdeka diharapkan dapat memberikan kemudahan utamanya bagi guru dan murid khusunya jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
“ tentu kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya, tentunya kurikulum merdeka melalui kemendikbud ristek di harapkan kepada guru pengajar dapat memahami agar bisa mengimplementasikan kepada murid-muridnya,” ujarnya saat membuka acara bimtek.
Asmadin mengatakan, implementasi kurikulum merdeka pada lingkup pengajaran dilingkup pemda Konut telah diterapkan sesuai keputusan proses kurikulum merdeka belajar oleh kemendikbud ristek khusus Tahun ajaran 2020/2023, dimana sebelumnya proses pembelajaran masih menggunakan kurikulum 2013 (K13).
” Saya selaku kepala dinas konawe utara, sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah dalam hal ini mewakili bupati dan wakil bupati , tentu sangat berharap kepada bapak ibu guru khususnya yang melakukan proses pembelajaran di sekolah untuk melalui implementasi kurikulum merdeka akan lebih memberikan banyak ide ide baru dan temuan temuan baru , hal hal yang baru. Sehingga Mampu mengimplementasi secara meluas untuk mengimbangi daripada perkembangan zaman hari ini,” ujarnya.
“ sehingga implementasi kurikulum merdeka yang hari ini kita terapkan, betul betul sudah menanamkan , untuk itu penguatan penguatan yang diberikan bisa lebih mumpuni bagi pengajar dan tenaga ahli dibidangnya dan mampu menerbitkan bibit bibit terbaik bagi generasi dan bisa berdaya saing baik ditingkat daerah maupun tinggkat nasional,olehnya saya minta guru guru untuk mengikuti secara serius kegiatan ini, ” ujar Asmadin pula.
Dalam kesempatan lain, Ketua Panitia Bimtek menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kemampuan guru pengajar dalam platfrom baru merdeka belajar yang disediakan oleh kemndikbud ristek. Kegiatan ini dihadiri masing masing Dua Guru dari setiap sekolah jenjang SMP Khususnya Kelas VII dan Kelas VIII.
“ adapun hasil yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini, yang pertama peserta dapat memahami dengan baik konsep dan imlpementasi kurikulum merdeka, dan mampu mengoptimalkan komunitas belajar di kabupaten konawe utara, serta mampu menggunakan dan mengeksplorasi implementasi merdeka mengajar serta merdeka belajar,” ujarnya saat menyampaikan laporan.
Untuk diketahui, proses Kurikulum Merdeka sendiri adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Adapun tujuan dari program “ Merdeka Belajar “ yakni untuk menggali Potensi Terbesar Guru dan Peserta Didik dimana Kemendikbud Ristek telah mencanangkan reformasi sistem pendidikan Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar yang bertujuan untuk menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.
Proses kurikulum baru ini ditetapkan sesuai dengan keputusan Mentri Pendidikan,Kebudayaan Riset,Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor : 262/M/2022 Tentang perubahan keputusan Kemendikbud nomor 56/M/2022 “Tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran “. Kebijakan Merdeka Belajar ini dilakukan sebagai langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Adapun Struktur Kurikulum yang diterapkan khususnya pada Pendidikan Dasar dan Menengah dibagi menjadi Dua kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dimana Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Sedangkan untuk Kegiatan projek penguatan profil diterapkan pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.