Covid-19 Telah Berlalu , Jemaah Umroh Asal KoNut Merasa Haru Dapat Mencium Rumah Allah

Sultra today. Co. Id – salah satu jemaah Umroh Asal Kabupaten Konawe Utara Propinsi Sulawesi Tenggara merasakan kegembiraan mendalam saat melaksanakan Umroh di Kota Suci Mekkah.

Betapa rasa haru yang dirasakan oleh Rusni Bandulu Honorer yang tengah mengabdi Di kabag Umum Pemda Konut , usai bersusah payah menggapai rumah ‘Ka’bah yang Mulia’ allah Subhanahu wa ta’ala .

” Masha allah ” Ujar Rusni dalam nada suara bergetar Salah satu Jemaah Umroh Asal Konut Sulawesi Tenggara, saat dihubungi awak media via Whatsapp

Diketahui, Kakbah adalah sebuah bangunan yang terletak di tengah Masjidil Haram di Kota Mekkah. Kakbah sering juga disebut baitullah (rumah Allah). Secara umum, fungsi Kakbah adalah sebagai tempat untuk beribadah kepada Allah . Ka’bah juga disebut sebagai Baitullah atau Bait Allah

Sebagai salah satu Jemaah Umroh yang diberangkatkan Pada 13 april. 2023 dan akan berakhir selesai perayaan Idulfitri Ramadhan 1444 H. Tentunya kehusyuan ibadah begitu sangat didambakan oleh seluruh umat muslim di muka bumi ini.

Beda halnya saat pelaksanaan Umroh Dan Haji Pada Saat Covid-19 melanda Secara Global, di Kutib Portal Kemenag mengungkapkan suasana Jemaah Thawaf di Masjidil Haram saat Wabah Covid 19 yang mendera seluruh dunia sejak tahun 2020 telah mengubah paradigma dalam berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali dalam hal ibadah.

Dimana sejak awal Covid 19 merebak, masjid dan tempat ibadah lainnya ditutup, karena khawatir jemaah terpapar virus.

Dalam penyelenggaraan haji, tahun 2020 dan 2021 Indonesia tidak mengirim jemaahnya ke Tanah Suci, karena pertimbangan keselamatan jemaah lebih utama. Namun kerajaan Arab Saudi tetap menyelenggarakan haji dengan jemaah terbatas dan protokol kesehatan ketat.

Pemerintah Arab Saudi menetapkan jumlah jemaah haji tahun 2020 sebanyak 1.000 orang dan pada 2021 sebanyak 60.000 orang. Kuota tersebut diberikan kepada warga Arab Saudi serta penduduk dari berbagai negara atau ekspatriat yang saat itu berada di Arab Saudi.

Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 dan 2021 di masa pandemi Covid-19, Arab Saudi mendapat pujian dari berbagai negara Muslim.

Seiring dengan melandainya kasus Covid dan vaksinasi yang gencar dilakukan, tahun 2022, pemerintah Arab Saudi mengumumkan penyelenggaraan haji untuk 1 juta jemaah.

Keputusan tersebut disambut gembira dunia, tak terkecuali calon jemaah haji Indonesia yang harus menunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena pandemi. Indonesia memperoleh kuota sebanyak 100.051 jemaah, atau kurang dari 50% dari kuota normal sebanyak 220.000.

Meskipun Pemerintah Arab Saudi melakukan kebijakan pelonggaran penggunaan masker sejalan dengan menurunnya penularan kasus Covid, Kabah sebagai episentrum jemaah haji dari seluruh dunia pada momen haji tahun ini sekelilingnya dibatasi oleh penghalang (barrier) yang terbuat bahan fiber padat warna putih dan aparat (Asykar) yang berjaga ketat di dalam lingkaran penghalang tersebut. Akibatnya, jemaah haji tidak bisa lagi mencium Hajar Aswad, menyentuh sudut Rukun Yamani, dan shalat di Hijr Ismail.

Jemaah hanya bisa mengangkat tangan menghadap Hajar Aswad lalu menciumnya dari jarak jauh. Sejumlah jemaah matanya berkaca-kaca saat melambaikan tangan ke Hajar Aswad, suaranya bergetar saat mencium Hajar Aswad dari jauh diiringi lafaz Bismillahi Allahu Akbar. (RN)

 

 

 

Optimized by Optimole