Sultra, Sultra Today – Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Sulawesi Tenggara (Sultra) diharapkan mampu beradaptasi menghadapi era new normal. Dalam menghadapi new normal, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memfokuskan penanganan beberapa sektor di tengah pandemi COVID-19 yang melanda saat ini.
Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas mengatakan, tiga sektor tersebut adalah perekonomian, kesehatan dan infrastruktur termasuk kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN). Lukman Abunawas menegaskan, untuk mengahadapi new normal pemerintah Sultra akan mengambil langkah-langkah konkret.
IKM diharapkan salah satu yang dapat mendongkrak perekonomian, termasuk di Sulsel. Sementara itu, Kementerian Perindustrian memang terus mendampingi para pelaku IKM dalam meningkatkan produktivitas dan daya saingnya, terutama dalam masa pandemi Covid-19. Agar program pendampingan yang dijalankan bisa optimal, Kemenperin fokus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia tenaga penyuluh IKM di daerah.
“Kami menggelar workshop untuk mendukung pendampingan pelaku IKM sehingga dapat berperan secara optimal,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati WIbawaningsih di Jakarta, Sabtu (27/6).
Lokakarya tersebut telah dilaksanakan secara virtual, terdiri dari 13 workshop dengan total peserta sebanyak 1.060 orang. Mereka yang terlibat adalah Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan (PFPP) dan Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) IKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dalam kegiatan itu disampaikan sejumlah topik penting, di antaranya Pajak UMKM, Kelistrikan, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) dan Perizinan Berusaha melalui Online Single Submission (OSS) dari para narasumber instansi terkait seperti Pusdiklat Pajak, PLN, BRI, Pusdatin Kemenperin dan BKPM,” sebut Gati.
Kegiatan lokakarya tersebut menekankan pada fungsi fasilitasi untuk penguatan kapasitas kelembagaan dalam mengembangkan sektor IKM. Ia menegaskan, para tenaga penyuluh IKM yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan ujung tombak pembinaan dan pendampingan IKM di daerah. “Selain itu, diharapkan dapat menyosialisasikan kepada IKM binaannya mengenai penerapan protokol kesehatan yang perlu dilakukan di tempat kerja,” imbuhnya.
Gati mendorong akselerasi penerapan teknologi digital oleh IKM di masa new normal ini. Pemerintah memberikan fasilitasi seluas-luasnya bagi IKM melalui berbagai gerakan bekerja sama dengan platform digital. Tujuan utamanya adalah memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan produk-produk buatan IKM dalam negeri secara online, sehingga menghilangkan sekat-sekat seperti jarak dan dan PSBB.(ER)