Ekspor Sultra Melonjak 51,96%

Doc.Istimewa BPS Sultra

Jakarta.Sultratoday.co.id – Nilai ekspor  Propinsi  Sultra pada bulan Mei 2020, mengalami lonjakan signifikan menjadi US $179,56 juta atau setara dengan Rp2,5 triliun dengan patokan kurs Rp14.000/US $.

Nilai ekspor tersebut jauh lebih tinggi dari bulan April 2020 yang sebesar US $118,16. Secara tahunan, nilai ekspor Sultra juga mengalami kenaikan siginifikan 35,78%.

Industri pengolahan memberikan sumbangan terbesar terhadap nilai ekspor, yakni mencapai US $178,93 juta atau tumbuh sebesar 52,38%. Sedangkan sektor pertanian dan pertambangan masing-masing berkontribusi US $0,07 juta dan US $0,56 juta.

Dari kontribusinya terhadap total, secara persentase sektor industri pengolahan berkontribusi 99,64% terhadap total nilai ekspor pada Mei 2020.Sementara sektor pertanian dan pertambangan masing-masing berkontribusi terhadap total nilai ekspor sebesar 0,04% dan 0,32%.

Sedangkan secara volume, menurut Kepala BPS Sultra, Moh. Edy Mahmud, ekspor pada Mei 2020,Jumlahnya mencapai 136,05 Ribu Ton atau naik 46,14 persen dibandingkan volume ekspor bulan April 2020 yang sebesar 93,10 ribu ton.

Tercatat berdasarkan ekspor bulanan pada Mei 2020, beberapa golongan barang utama HS 2 Digit,ekspor barang golongan besi dan baja memberikan andil terbesar terhadap total ekspor Sultra pada Mei 2020, yakni sebesar 99,06% atau US $177,87.

 

Sedangkan untuk nilai ekspor Januari-Mei 2020, berdasarkan Golongan Barang Utama (HS2), selain besi  dan baja yang menyumbang 98,36%, kontribusi nilai ekspor lain berasal dari ikan dan udang sebesar 0,58%, buah-buahan sebesar 0,49%, juga bahan bakar mineral 0,38%.

Tercatat  Negara Tiongkok  jadi tujuan Ekspor Terbesar,Negara ini  yang paling besar mengekspor barang dari Sultra.

Pada Mei 2020, ekspor Sultra ke Tiongkok nilainya mencapai US $177,01 juta,atau mencapai 98,58% dari total nilai ekspor  Sultra keluar negeri.

Negara lainnya yang terbesar adalah Korea Selatan sebesar US $1,01 juta dan India US $0,5 juta,Pangsa pasar ekspor Sultra ke tiga negara tersebut mencapai 99,41%.

Sementara,dari sisi impor sendiri , pada Mei 2020 juga tercatat terjadi kenaikan nilai sebesar 4,67% menjadi sebesar US $105,31 juta,Kepala BPS Sultra Edy Mahmud, mengatakan, meskipun secara nilai angka impor tersebut cukup besar, namun impor tersebut didominasi oleh bahan baku penolong dan barang modal.

Melihat pergembangan ini secara  ekonomis  akan sangat membantu untuk ikut menopang dan memberikan manfaat positif terhadap perekonomian Sultra. Dari sisi negara asal impor, Tiongkok, Afrika Selatan, dan India, merupakan tiga Negara importir utama ke Sultra, dengan total pangsa pasar impor sebesar 83,29%. (D A).

Optimized by Optimole